Tanaman dapat tumbuh jika berada di media yang tepat. Penggunaan berbagai jenis media tanam disesuaikan dengan beberapa faktor seperti habitat, kelembaban, cuaca, nutrisi, dan konfigurasi dari tanaman itu sendiri.
Secara umum, tanaman tumbuh di tanah yang sesuai tetapi beberapa dari mereka bisa bertahan hidup di tempat khusus seperti lumpur, pasir, baru, dan sebagainya.
Bagi yang suka budidaya tanaman, pengetahuan terkait media tanam sangat penting agar tanaman tersebut tumbuh sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
Daftar Isi
Daftar Jenis Media Tanam
Sebelum membahas apa saja media yang bisa digunakan sebagai tempat untuk kita bercocok tanam, Anda perlu menyadari bahwa media yang dimaksud adalah untuk budidaya baik komersial atau rumahan. Di sisi lain, media tersebut secara khusus mampu memenuhi kebutuhan tanaman untuk hidup dengan baik. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut di bawah ini.
Tanah murni

Media untuk tanaman pertama adalah tanah murni. Jenis dan klasifikasinya beragam seperti tanah liat, humus, dan lainnya. Tanah murni terbentuk akibat pelapukan batuan dalam jangka waktu lama. Sebagian besar bumi diselimuti oleh tanah sehingga hampir semua tanaman tumbuh dengan media tersebut. Anda bisa menggunakan tanah apapun selama sesuai dengan karakteristik tumbuhan tersebut.
Sebagai contoh, Anda ingin menanam sayuran di pot dan mengambil tanah dimana sayuran itu bisa tumbuh subur. Beberapa tanah memiliki kadar air yang rendah sehingga membutuhkan asupan air agar bisa menunjang kebutuhan tanaman.
Jika Anda bingung apa jenis media tanam yang cocok, semuanya berawal dari tanah dan inilah media pertama dimana mayoritas tumbuhan bisa hidup normal.
Kompos

Lihat juga: Tips dan Cara Membuat Pupuk Kompos Termudah
Anda pasti pernah mendengar istilah kompos atau tanah kompos. Perlu Anda ketahui, tanah kompos adalah campuran antara tanah dengan kompos berdasarkan proporsi tertentu. Sebaliknya, kompos sendiri juga layak sebagai media tanam secara terpisah.
Kompos adalah hasil pelapukan organik seperti daun kering, dahan, dan kayu. Anda mengumpulkan daun kering yang berguguran di suatu tempat serta sampah organik lain seperti sayuran dan buah. Mereka ditempatkan di lubang khusus lalu ditimbun dengan tanah.
Setelah beberapa lama, bahan organik tersebut membusuk dan mengalami pelapukan. Agar menjadi kompos murni, anda wajib menunggu sekitar lebih dari setahun bahkan lebih. Setelah itu, Anda menggalinya untuk media tanam. Kompos mempunyai keunggulan yaitu nutrisi dan unsur organik yang melimpah sebagai makanan bagi tanaman.
Arang

Jenis media tanaman selanjutnya adalah arang. Arang adalah hasil pembakaran kayu atau batang kering. Penggunaan arang sangat cocok untuk tanaman seperti anggrek. Struktur dan tekstur arang sangat kasar serta rendah penyerapan air.
Kondisi tersebut membuat arang bisa menyangga kandungan air ketika dicampurkan dengan bahan lain. Kelemahan arang adalah tidak mempunya unsur hara dan nutrisi yang cukup. Arang adalah hasil pembakaran sehingga mayoritas unsur karbon, nitrogen, dan oksigen serta protein di batang sudah melebur akibat oksidasi.
Agar bisa digunakan untuk media tanam, Anda harus menambah gel nutrisi dan pupuk. Sebagai solusi, Anda hanya memanfaatkan arang untuk tumbuhan yang tidak membutuhkan unsur hara melimpah.
Batang pakis

Batang pakis juga cocok untuk media tanam. Penggunaannya mudah dan praktis apalagi bagi tanaman ringan dan berbatang rendah.
Pakis tersebut dipotong hingga kecil sehingga mirip seperti serpihan kayu. Setelah itu, Anda menempatkannya di dalam pot atau sekitar tanah.
Sabut kelapa

Salah satu jenis media tanam adalah sabut kelapa. Bahan ini mudah terbakar sehingga sering dikombinasikan dengan arang. Anda menggunakan sabut kelapa untuk tumbuhan hias terutama di daerah kering dan curah hujan rendah. Kelebihannya adalah mampu menjaga kadar air serta memiliki kandungan nutrisi esensial melimpah.
Sebelum menggunakan sabut kelapa, Anda harus menyiapkan fungisida agar bahan tersebut terbebas dari jamur. Selain itu, hindari pemberian air berlebihan karena akan menjadi lembab dan menimbulkan jamur atau bakteri.
Sekam padi

Sekam padi juga cocok sebagai media untuk menanam beberapa jenis tanaman termasuk tanaman hias. Jika mempunya waktu berlebih, sekam padi sebaiknya dijadikan kompos. Namun, bahan ini juga layak untuk media tanam secara langsung. Penggunaan sekam padi bisa untuk berbagai tanaman karena kandungannya mirip dengan tanah kompos. Anda bisa memilih sekam padi murni atau hasil pembakaran.
Opsi lain adalah menggabungkan keduanya secara proporsional. Sekam padi murni masih memiliki nutrisi bawaan sedangkan sekam bakar mempunyai mineral esensial yang tinggi. Gabungan kedua adalah pilihan yang tepat untuk media tanam. Anda sering melihat sekam padi disebarkan kembali ke sawah untuk meningkatkan unsur hara tanah. Inilah alasan mengapa bahan ini layak untuk media tanam.
Gel hidroponik

Teknologi modern mampu menjawab beberapa masalah terkait budidaya tanaman. Salah satunya adalah hidroponik yaitu bercocok tanam di air. Perlu Anda ketahui, beberapa tumbuhan bisa hidup di air dan mempunyai khasiat untuk tubuh.
Namun, mereka tidak selamanya berada di kubangan tetapi harus terikat ke suatu tempat. Akar mereka masih bergantung kepada nutrisi dari tanah. Jika Anda mengganti posisi akar dengan gel hidroponik, teknologi ini dapat diterapkan dimana saja.
Hidroponik hanya untuk tanaman sayuran dengan akar yang mampu mengikat unsur hara langsung dari air. Keunggulan sistem tanam ini adalah bebas hama dan tidak perlu tanah. Namun, kelemahannya adalah biaya serta hanya untuk tanaman tertentu.
Spons dan kapas

Anda ingin jenis media tanaman yang unik tetapi fungsional. Salah satunya adalah spons dan kapas. Sebagaimana yang telah diketahui, kapas dan spons mampu menyerap cairan. Jika cairan tersebut diganti dengan gel hidroponik, kapas menjadi media tanam yang produktif.
Penggunaan kapas lebih hemat dan aman karena akar mempunyai tempat untuk menancapkan diri. Tentu saja, Anda harus memilih spons yang tepat jika ingin digunakan untuk media tanam.
Pecahan batu bata

Lihat juga: Jenis-Jenis Tanaman Hias Gantung Favorit
Beberapa bahan anorganik cocok untuk media tanam dan salah satunya adalah pecahan batu bata. Meskipun miskin unsur hara, baru bata cocok untuk tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sebagai contoh kaktus dan sebagainya.
Batu bata berasal dari tanah hasil pembakaran sehingga lebih keras meskipun sudah dihancurkan. Media ini cocok untuk tumbuhan yang hidup di daerah berpasir.
Kerikil dan batu alam

Kerikil dan batu alam sudah menjadi media tanam yang efektif. Kerikil sama dengan pasir hanya lebih besar dan mampu menahan air. Namun, kerikil dan batu alam tidak bisa menyerap air sehingga harus diatur kadar penyiraman di media tersebut.
Anda bisa memecah kerikil dan batu tersebut agar lebih mudah ditempatkan di pot. Jumlahnya dan ukuran tentu harus disesuaikan, karena jika terlalu besar malah membuat bunga atau tanaman tidak tertanam kuat.
Dari daftar diatas, jenis media untuk tanaman bukan hanya tanah. Beberapa bahan mudah ditemukan seperti kerikil, kompos, pasir, batu bata, dan lainnya. Masing-masing media memiliki kelebihan dan kekurangan.
Anda harus mengetahui kecocokan media tersebut dengan tanaman. Media yang tepat membuat tanaman tumbuh subur dan mampu memproduksi lebih banyak.