Tanaman pucuk merah merupakan salah satu jenis dari tanaman hias yang sering di budidaya dan yang biasanya ditanam di depan rumah untuk mempercantik halaman. Dinamakan pucuk merah karena tumbuhan ini memang memiliki bagian pucuk yang berwarna merah, terkadang tampak juga gradasi orange.
Cara budidaya tanaman pucuk merah tidaklah sulit karena keberadaannya sangat mudah untuk ditemukan. Bahkan tidak mengherankan apabila diantara tumbuhan hias lainnya, pucuk merah menjadi yang paling banyak dipilih. Untuk itu, jika Anda tertarik, simak saja panduan lengkap membudidayakan pucuk merah dan tips merawatnya.
Beginilah Cara Budidaya Tanaman Pucuk Merah yang Mudah dan Murah
Menyiapkan Biji atau Bibit yang Berkualitas
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk segera membudidayakan tumbuhan ini adalah dengan memilih biji berkualitas. Yang dimaksud dengan biji berkualitas adalah yang sudah tua dan ditandai dengan warna hitam.
Biji yang muda cenderung memiliki warna yang lebih terang sedangkan yang tua sudah hitam memekat. Bentuknya terlihat seperti lada, yakni mirip bulatan-bulatan kecil.
Anda bisa langsung mengambil biji dari tumbuhan pucuk merah yang dimiliki. Namun, apabila memang tidak memilikinya, maka bisa membeli di toko pertanian paling dekat.
Hampir semua toko pertanian menyediakan biji pucuk merah sehingga bisa disimpulkan apabila keberadaannya mudah didapatkan. Tidak usah membeli biji terlalu banyak karena cara budidaya pucuk merah ketika proses penanaman, Anda tidak membutuhkan jumlah yang banyak.
Proses Penyemaian Biji
Cara budidaya tanaman pucuk merah yang selanjutnya adalah proses penyemaian biji. Pastikan biji pucuk merah yang sebelumnya telah disiapkan dicek kembali kualitasnya. Jika memang sudah benar-benar bagus dalam artian berwarna kehitam-hitaman, berarti sudah bisa disemai.
Sebelum itu, Anda perlu menyiapkan tempat untuk proses penyemaian berlangsung. Tempat bisa berupa lahan kosong, didalam polybag ataupun wadah hidroponik.
Hal yang terpenting adalah, pastikan agar tanah pilihan tersebut mengandung banyak unsur hara sehingga bisa subur. Anda bisa langsung melakukan proses penggemburan tanah agar nantinya biji bisa langsung disemai.
Pada proses penyemaian, jangan lupa menambahkan beberapa pupuk kandang terlebih dahulu agar nanti tumbuhan bisa tumbuh dengan maksimal. Anda juga bisa menggunakan pupuk organik meskipun lebih bagus pupuk kandang.
Pemindahan Bibit
Cara budidaya pucuk merah memang setelah tahapan penyemaian adalah pemindahan bibit. Sebelumnya bibit yang telah Anda siapkan berada di dalam wadah penyemaian, tetapi hal tersebut tidak boleh dibiarkan lama-lama.
Anda perlu memindahkan hasil proses penyemaian pada media lainnya. Maka dari itu, siapkan tanah seperti pada proses penyemaian biji berlangsung, yakni harus diusahakan bisa subur, yakni dengan mencampurinya pupuk kandang atau pupuk organik.
Tinggi bibit yang dibolehkan untuk dipindahkan adalah 15-20 cm atau jika dikira-kira sudah berjalan sekitar 2 minggu. Proses pemindahan harus dilakukan secara hati-hati karena harus lengkap sampai akar-akarnya.
Lihat juga: Cara menanam Buah Naga dan Tips Budidaya
Akar tidak boleh sampai putus karena bisa menghambat pertumbuhannya. Untuk medianya, tidak harus menggunakan lahan kosong yang luas, tetapi bisa juga menggunakan pot, polybag yang lebih besar, dan semacamnya.
Tips Merawat Tumbuhan Pucuk Merah yang Perlu Diperhatikan
1. Penyinaran Matahari
Cara budidaya tanaman pucuk merah tentunya tidak boleh berhenti pada pemindahan bibit saja, perlu adanya perawatan lanjutan agar proses pertumbuhan pucuk merah bisa maksimal. Pertama, diperlukan sinar matahari yang cukup.
Cara paling dasar agar pucuk merah mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup adalah dengan memposisikannya di tempat yang tepat. Anda mungkin bisa memantau terlebih dahulu tempat mana yang sekiranya paling tepat.
pastikan mendapatkan sinar matahari kurang lebih 4-6 jam sehari
Apabila tempat sebelumnya justru membuat pucuk merah terhindar dari panas matahari, maka pindahkan ke tempat yang mendapatkan sinar matahari secara langsung.
Perlu diketahui, tumbuhan satu ini sangat mencintai sinar matahari sehingga apabila posisinya di tempatkan pada sisi yang tepat maka pertumbuhannya akan sangat cepat. Jika memang menaruhnya di polybag, panaskan ketika pukul 8 pagi hingga 12 siang.
2. Penyiraman
Jika sudah memastikan posisi yang tepat hingga dapat mendapatkan asupan matahari yang cukup, selanjutnya adalah dengan menyiraminya. Proses penyiraman juga tidak kalah penting dengan pemberian sinar matahari yang cukup karena akan mempengaruhi pertumbuhannya.
Bahkan saking pentingnya proses penyiraman, apabila satu atau dua kali dilewatkan, maka akan cepat berpotensi layu atau tidak bisa tumbuh maksimal.
Idealnya, proses penyiraman dilakukan dua kali dalam satu hari, yakni pada pagi dan menjelang sore. Agar lebih efektif, sangat disarankan untuk melakukan proses penyiraman dengan selang atau wadah penyiraman air yang biasa digunakan.
Namun, yang paling penting, pastikan untuk memberikan konsumsi air yang cukup. Tentunya, jumlah air disesuaikan dengan besar kecilnya tanaman pucuk merah yang dimiliki. Terlalu banyak air juga tidak bagus dan membuat pucuknya tidak terlampau merah.
3. Pemupukan
Cara budidaya pucuk merah selanjutnya adalah dengan proses pemupukan. Proses pemupukan dimaksudkan agar tanah tetap terjaga dan tentunya bisa selalu subur. Pucuk merah sendiri merupakan jenis tanaman hias yang tidak memiliki bunga tetapi hanya daun yang lebih bervariasi saja.
Untuk itu, dibandingkan pupuk kandang atau organik, lebih disarankan untuk menggunakan pupuk daun, yakni NPK 32-10-10 Grow More. Jenis pupuk tersebut sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman hias spesifikasi daun.
Lihat juga: Cara Membuat Pupuk Kompos, Mudah dan Murah
Caranya adalah dengan mengambil setidaknya 1-2 gram pupuk lalu dilarutkan pada air sejumlah kurang lebih satu liter. Aduk hingga benar-benar tercampur semuanya dan tunggu sekitar lima menit agar benar-benar larut.
Setelah itu, semprotkan secara menyeluruh agar proses fotosintesis bisa berjalan dengan semestinya. Proses pemupukan ini tidak perlu dilakukan setiap hari, cukup lakukan setidaknya 7 hari sekali atau menyesuaikan dengan kebutuhan.
4. Pengendalian Gulma dan Pemotesan
Hampir setiap tanaman pasti memiliki yang namanya gulma. Gulma merupakan tanaman parasit yang biasa mengambil nutrisi dari pucuk daun. Hal tersebut tentunya akan sangat mengganggu pertumbuhan pucuk merah.
Cara yang paling mudah untuk mengendalikan gulma adalah dengan memberikan semprotan herbisida secukupnya setiap 2 minggu sekali dan pastikan juga untuk mencabutnya.
Setelah berhasil mengendalikan gulma, selanjutnya penting juga untuk melakukan pemotesan atau membuang pucuk-pucuk daun yang memudar.
Banyak orang yang menganggap langkah ini tidak penting padahal pucuk daun yang mulai layu akan mempengaruhi pertumbuhan pucuk daun yang sehat. Untuk itu, lakukan pemotesan tepat pada bagian ruas cabang agar hasilnya benar-benar maksimal.
5. Pemangkasan
Cara budidaya pucuk merah pada proses perawatan yang terakhir adalah dengan melakukan pemangkasan. Idealnya, pemangkasan harus dilakukan kurang lebih sekali dalam 2 minggu. Tujuan dilakukannya pemangkasan adalah untuk membantu tunas baru dapat tubuh dengan cepat.
Pada proses pemangkasan ini, bentuknya bisa dibuat sesuai dengan keinginan. Hal inilah yang juga membuat banyak pembudidaya merasa tertarik karena artinya bisa berkreasi sesuai dengan keinginan. Untuk itu, apabila ingin halaman menjadi semakin cantik, maka langsung saja membentuknya semacam pohon cemara, bulat, kotak, dan yang lainnya.
Cara budidaya pucuk merah yang mudah bisa dilakukan oleh siapapun. Terlebih tumbuhan hias satu ini memiliki tampilan yang cukup menawan dan cocok dijadikan sebagai pemercantik halaman rumah. Anda bisa membudidayakan beberapa pot atau polybag.