Ikan nila merupakan jenis ikan yang banyak dicari oleh kalangan masyarakat. Dari kalangan keluarga hingga pemilik restauran besar sering menggunakan ikan yang satu ini sebagai bahan olah masakan mereka. Tidak heran budidaya ikan nila saat ini sedang banyak diminati oleh orang-orang yang baru merintis usaha.
Disamping banyak juga peminat dari ikan tersebut, cara budidaya ikan nila sendiri bisa dibilang cukup mudah namun tidak boleh sembarangan bisa dilakukan, apalagi jika kita tidak tahu ilmu dan juga penanganannya.
Maka dari itu, disini juraganhobi akan memberikan beberapa tips dan juga cara bagaimana untuk memelihara dan merawat ikan Nila sampai bisa dipanen, entah untuk dijual ataupun untuk konsumsi sendiri.
Daftar Isi
Tips Memelihara dan Merawat Ikan Nila di Rumah

Ikan nila merupakan ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Selain itu ikan nila sangat mudah perawatannya dan jarang terkena penyakit.
Meskipun tidak memiliki lahan yang luas untuk memulai budidaya ikan nila, kamu bisa lakukan pembudidayaan ikan tersebut di sekitar area rumah kamu.
Kamu bisa menggunakan kolam gali atau bisa juga menggunakan kolam semen, tergantung dari modal ataupun kondisi tempat kamu saat ini.
Berikut cara budidaya ikan nila yang mudah dan benar bagi kamu yang ingin memulai pembudidayaan walaupun dengan lahan yang cukup terbatas.
Mempersiapkan kolam

Tentunya sebelum kamu melakukan budidaya ikan nila, kolam merupakan sarana utamanya. Tidak ada kolam maka budidaya ikan tidak akan berhasil. Jenis kolam yang kebanyakan digunakan oleh para pembudidaya ikan adalah kolam terpal.
Disamping mudah membuatnya, biaya yang dikeluarkan juga lebih kecil dibanding kolam-kolam pada umumnya. Selain itu, kolam terpal merupakan jenis kolam yang sangat tepat untuk kamu yang tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk membudidayakan ikan nila.
Konstruksi dari kolamnya sendiri, kamu harus membuat kolam yang berkedalaman 50-80 cm. Untuk panjangnya sendiri bisa menyesuaikan lahan yang kamu miliki. Bila kamu memiliki lahan sekitar 2 x 1 meter, makan akan cukup untuk menampung 100 ekor ikan nila.
kedalaman kolam sebaiknya 50-80 cm
Bila kedalaman kolam kurang dari 50 cm, dikhawatirkan akan susah untuk ikan nila sendiri berkembang biak dengan baik. Karena ikan nila memiliki sifat yang mudah untuk berkembang biak.
Setelah itu, perkuat dasar dan pinggiran dengan menggunakan batubara agar lebih rata. Beri sekam hingga batu bata tidak terlihat. Kemudian, tutup dengan terpal. Untuk pinggiran tepian dari terpal sendiri diberi pemberat seperti batu bata ataupun batako agar letak terpal proporsional dan tidak bergeser.
Langkah terakhir untuk kolamnya sendiri yakni memeriksa kebocoran pada terpal. Isi kolam terpal menggunakan air hingga penuh. Tunggu beberapa saat, dan periksa apakah kolam tersebut bocor atau tidak.
Bila tidak ada kebocoran, hilangkan atau keringkan kembali kolam tersebut, Air dikeringkan karena dikhawatirkan masih ada zat-zat yang berbahaya bagi ikan yang masih menempel di terpal.
Memilih bibit ikan nila yang berkualitas dan sehat

Cara memelihara ikan nila selanjutnya yakni memilih bibit yang paling unggul dan berkualitas. Kamu dapat membeli bibit ikan nila tersebut di pasar yang menjual bibit ikan.
Cara tersebut sangat mudah dilakukan dibandingkan harus mendapatkan bibit ikan nila tersebut langsung dari indukannya. Pilih bibit ikan nila yang sangat aktif untuk menandakan sehat tidaknya ikan nila tersebut.
pilih bibit yang aktif, sehat dan tidak ada penyakit
Setelah kamu membeli bibit ikan nila tersebut, langkah selanjutnya yaitu masukkan bibit tersebut kedalam sebuah ember yang sudah berisi air setengah dari wadah tersebut. Kemudian tunggu beberapa saat.
Setelah itu tambahkan air hingga penuh dan tunggu 10 menit. Hal ini dilakukan agar ikan-ikan tersebut dapat beradaptasi dengan keadaan air yang akan dijadikan medianya tersebut dan tidak stres.
Menyebarkan bibit ikan nila

Lihat juga: Jenis Ikan Konsumsi Air Tawar Lengkap
Langkah selanjutnya dari cara memelihara ikan nila sebelum menyebarkan bibit ikannya, yakni melanjutkan persiapan pada kolam. Taburi dengan kapur pada dasar kolam sebanyak 500 gram kemudian ditambah dengan pupuk kandang sebanyak 250 gram.
Selanjutnya isi kolam dengan air hingga penuh dan diamkan selama 5 hari. Tujuannya yaitu menghasilkan plankton-plankton yang nantinya sebagai sumber nutrisi untuk ikan nila tersebut.
Setelah itu, masukkan bibit ikan nila yang tadi sudah dibeli kedalam kolam terpal atau ke kolam semen yang kita miliki.
Perawatan ikan nila

Dalam budidaya ikan nila, salah satu faktor yang sangat penting yakni proses perawatan ikan-ikan nila tersebut. Tidak hanya dengan disuplai dengan plankton-plankton yang ada pada kolam, namun ikan nila tersebut juga harus diberi makanan lain, contohnya pelet ikan.
Untuk pemberian pelet sendiri merupakan langkah yang harus dilakukan dan cukup besar pengeluarannya. Maka dari itu kita harus efisien dan menghitung budget yang ada.
Beri pelet berdasarkan kisaran bobot para ikan-ikan nila tersebut. Misal saja bobot 1 ekor ikan nila 100 gram, maka pelet yang harus diberikan pada ikan tersebut yaitu 3 gram. Bila di kolam tersebut terdapat 100 ekor ikan, makan 300 gram pelet harus diberikan setiap harinya.
Bila kita sudah merawat dengan baik setiap hari, pada bulan 5 atau bulan 6, berat ikan nila tersebut berkisar antara 400 gram. Ikan tersebut sudah layak panen dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar tentunya.
Perawatan Penyakit

Selain pemberian pakan, yang tak kalah penting yakni bila ada ikan nila yang sakit karena terserang parasit. Kamu harus segera memisahkan ikan tersebut dan letakkan di tempat yang terpisah agar tidak menyebar ke ikan-ikan lainnya.
Beberapa penyakit yang sering menjakiti ikan nila diantaranya adalah:
- Penyakit bercak merah: penyebabnya adalah bakteri yang bernama aeromonas dan pseudomonas. Gejalanya adalah pendarahan pada tubuh yang terkena bakteri, perut mengembung dan sisik mengelupas. Pengobatannya bisa menggunakan tetramysin 0,05 ml per 100 gram ikan. Bisa juga direndam dengan kalium permanganat dengan dosis 10-20 mg per liter selama 1 jam.
- Epistylis spp: penyakit yang menyerang organ luar ikan. Gejala umum yang timbul yaitu insang yang berwarna merah kecoklatan, gerakan menjadi lambat, sulit bernafas dan juga lambat dalam pertumbuhan. Pencegahan dan pengobatan bisa dengan merendam ikan yang sakit dengan larutan formalin sebanyak 200 mg/liter selama 30-40 menit.
- Saprolegniasis: Penyakit yang satu ini menyerang, telur, larva dan juga benih ikan yang masih kecil. Untuk pengobatan juga bisa dengan direndam dalam larutan formalin sebanyak 200 mg/liter selama 1 jam.
- Tricodina sp: Jenis parasit yang umum menyerang semua jenis ikan. Gejalanya adanya luka pada bagian badan, sirip atau juga insang. Pencegahan bisa dengan memasang filter air atau sanitasi air yang baik. Untuk pengobatan bisa dengan merendam didalam larutan garam 500-1000 mg per liter selama 1 hari.
Selain terserang penyakit, ikan biasanya mengalami stres. Yang harus kita lakukan yakni mengganti air kolam tersebut secara rutin.
Kamu harus selalu mengontrol keadaan air yang ikan-ikan tersebut tinggali. Karena di dalam air yang kamu supply, masih ada bakteri-bakteri patogen yang sangat merugikan bagi ikan-ikan tersebut. Sehingga perlu penanganan khusus untuk ikan-ikan yang terkena penyakit tersebut atau sedang mengalami stres.
Oleh karena itu, perawatan ikan nila merupakan bagian yang harus sangat diperhatikan. Karena yang menentukan hasil akhir dari budidaya adalah pada tahap ini. Bila kamu melakukan dengan teratur dan benar, hasil yang kamu dapatkan akan sangat memuaskan.
Cara merawat ikan nila bisa dibilang cukup mudah, perawatan ikan nila membutuhkan ketelatenan dan tidak boleh menganggap terlalu enteng untuk dilakukan.
Pemanenan ikan nila

Lihat juga: Jenis-Jenis Ikan Air Tawar Peliharaan
Hal penting dalam cara budidaya ikan nila selanjutnya yaitu pemanenan. Pemberian pakan yang teratur dan benar akan menghasilkan ikan nila yang sehat dengan bobot berkisar 400-600 gram pada bulan ke 5 atau ke 6 setelah. Ikan-ikan tersebut siap dipanen dan siap dijual.
Bila masih ada ikan yang masih kecil, jangan dipanen tapi masukkan kembali kedalam kolam, dan tunggu hingga menjadi cukup besar.
Evaluasi budidaya
Untuk evaluasi budidaya ikan nila tidak bisa dilakukan oleh seorang diri. Evaluasi cara budidaya ikan nila harus dilakukan bersama orang yang sudah paham mengenai budidaya ini, seperti dinas perikanan atau orang yang sukses dalam budidaya ikan.
Karena pengalaman mereka dalam bidang budidaya ikan nila sudah mengerti dan menangani bila ada masalah-masalah yang kamu hadapi. Oleh sebab itu, bertanya kepada yang berpengalaman merupakan kunci sebuah kesuksesan dalam budidaya ikan nila tersebut.
Itulah beberapa tips atau cara budidaya ikan nila yang sangat cocok untuk dilakukan bagi kamu yang tidak memiliki lahan yang luas untuk melakukan budidaya. Namun semua itu tergantung ketekunan dan kerja keras kita dalam pembudidayaan ikan.
Berbagi pengalaman terhadap sesama pembudidaya adalah salah satu kunci kesuksesan dalam mencari solusi dalam setiap masalah yang kita hadapi.